Resmi Dibuka, Ngata Topodoka Fest Jadi Ajang Kebanggaan Budaya Lokal Kota Palu


PARA tamu VIP disambut dengan Tari Mokambu dalam pembukaan Festival Ngata Topodoka di Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (8/11/2024). FOTO: BASRI MARZUKI/ANTARA FOTO


MEDIA KAILI  - Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Palu, H. Usman, secara resmi membuka gelaran tahunan Ngata Topodoka Fest Jilid II di Lapangan Ngata Topodoka, Kelurahan Palupi, Kota Palu. Festival yang kembali hadir dengan tema “Eksistensi Kearifan Lokal Terhadap Pengaruh Globalisasi” ini menjadi wadah untuk merayakan sekaligus mempertahankan budaya lokal di tengah tantangan era modern.

 

Dalam sambutannya, Usman menyampaikan pesan dari Pjs. Wali Kota Palu, yang menekankan pentingnya acara ini sebagai momentum bagi masyarakat untuk mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya lokal.

 

“Tema ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur kearifan lokal di era modern ini,” ujarnya.

 

Usman menguraikan bahwa globalisasi membawa dua sisi bagi masyarakat: di satu sisi, kemajuan teknologi dan koneksi internasional membuka peluang untuk memperluas wawasan dan meningkatkan daya saing. Namun, di sisi lain, identitas budaya lokal dapat terkikis jika tidak dijaga dengan baik. “Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama,” jelasnya.

 

Melalui Ngata Topodoka Fest, Usman mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk merayakan kekayaan budaya lokal yang dimiliki. Ia menyatakan bahwa festival ini bukan hanya sekadar pameran seni dan budaya, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap warisan budaya.

 

“Kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen kita untuk menjaga dan memperkenalkan adat, tradisi, seni, serta nilai-nilai luhur kepada generasi muda dan masyarakat luas,” tambahnya.

 

Ia menegaskan pentingnya peran kearifan lokal sebagai aset yang mampu memperkuat jati diri dan ketahanan sosial masyarakat di tengah arus perubahan zaman.

 

“Kearifan lokal bukan hanya sekadar adat istiadat, tetapi juga aset berharga dalam menjaga identitas dan kekuatan sosial masyarakat Palu,” tegasnya.

 

Di akhir sambutannya, Usman berharap agar Ngata Topodoka Fest dapat menginspirasi masyarakat untuk terus melestarikan budaya dan mendorong generasi muda agar lebih mencintai dan mengembangkan warisan leluhur. “Semoga festival ini berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi warga Kota Palu, sekaligus memperkuat komitmen kita dalam melestarikan budaya lokal,” tutupnya dengan penuh optimisme.

 

Festival ini diharapkan menjadi agenda rutin yang dapat memupuk kebanggaan terhadap budaya lokal dan menjadi langkah konkret untuk mempertahankan eksistensi budaya di tengah derasnya arus globalisasi.

 

Rangkaian Acara Meriahkan Festival Ngata Topodoka Jilid II

Festival Ngata Topodoka Jilid II resmi dibuka dengan berbagai kegiatan yang mengangkat keunikan budaya Kaili dan mempererat hubungan antarwarga. Acara utama festival dimulai dengan Karnaval Dokar, yang menampilkan alat transportasi tradisional khas Kaili, dilanjutkan dengan Tari Kolosal, Pentas Seni/Band, Khatam Al-Quran, Hadra Masal, Tabligh Akbar, Tenant UMKM, dan Jalan Sehat. Rangkaian acara ini bertujuan untuk merayakan kekayaan budaya lokal sekaligus sebagai ajang pertemuan bagi masyarakat Palu.

 

Festival ini bukan hanya sekadar perayaan budaya, melainkan juga sarana promosi bagi pelaku UMKM lokal. Diharapkan kegiatan ini mampu mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat serta mendorong generasi muda untuk berkreasi dan bangga terhadap budaya leluhur mereka.

 

Ketua Panitia, Mohamad Fauzan, berharap Festival Ngata Topodoka Jilid II dapat menjadi simbol kebersamaan sekaligus ruang bagi UMKM untuk berkembang.

 

"Dengan dukungan seluruh masyarakat, kami ingin menjadikan festival ini inspirasi bagi generasi muda agar terus menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya leluhur," ujar Fauzan.

 

Kemeriahan festival ini diharapkan menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Palu, khususnya di Kelurahan Palupi. Selain memberikan hiburan, festival ini juga membawa edukasi mengenai pentingnya menjaga kearifan lokal dan memupuk kebanggaan akan budaya daerah.

 

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Festival Ngata Topodoka Jilid II siap menyajikan beragam kekayaan budaya Sulawesi Tengah dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan. Acara ini diharapkan mampu mempererat hubungan antarwarga, menghidupkan kembali nilai-nilai tradisi Kaili, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal di tengah arus modernisasi yang semakin pesat.

 


Penulis: Azwar Anas

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama