MEDIA KAILI – Brigpol Azis, Bhabinkamtibmas Desa Loru Polsek Biromaru Polres Sigi, berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Olahraga Tradisional Sumpit tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang diadakan dalam gelaran Festival Warisan Budaya Sulawesi Tengah. Acara ini berlangsung di Taman GOR Kota Palu, Sabtu malam (12/10/2024).
Brigpol Azis tampil sebagai perwakilan Kabupaten Sigi dalam lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.
Brigpol Azis yang juga merupakan tamatan Dikmata Brimob Polri tahun 2002 dan lulus Sekolah Alih Golongan Bintara Polri di SPN Labuan Panimba tahun 2007, memulai tugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Loru pada tahun 2024.
Saat ditemui, Brigpol Azis menyampaikan bahwa perlombaan ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 10 hingga 12 Oktober 2024, dan diikuti oleh peserta dari 10 kabupaten serta satu kota di Sulawesi Tengah.
Azis berhasil mewakili Kabupaten Sigi setelah lolos seleksi yang dilakukan oleh Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi, Camat Sigi Biromaru, serta Kepala Desa Loru yang juga menjabat sebagai Ketua Portina (Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia) Kabupaten Sigi. Dari total 17 peserta yang tergabung dalam Komunitas Sumpit 'Sou Eo' Desa Loru, Brigpol Azis terpilih dengan nilai tertinggi. Ia pun merupakan ketua komunitas tersebut.
Dalam perlombaan sumpit, setiap daerah menampilkan kekhasan budaya masing-masing. Brigpol Azis memilih mengenakan pakaian adat Desa Loru, terdiri dari 'Mantauba, Meaju, Mantaka, dan Mo Siga', sebagai upaya melestarikan budaya leluhur suku Kaili.
Penampilannya yang kuat membawanya meraih Juara 1 kategori dewasa, mengalahkan dua finalis lainnya dari Kabupaten Morowali dan Kabupaten Buol yang masing-masing meraih posisi kedua dan ketiga.
Wakapolres Sigi, Kompol Sulardi, memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih Brigpol Azis.
“Kami bangga atas capaian Brigpol Azis yang berhasil meraih Juara 1 dalam lomba sumpit ini. Ini adalah kebanggaan bagi Polres Sigi dan juga bagi masyarakat Sigi secara keseluruhan,” ujar Sulardi.
Ia menambahkan, keterampilan menggunakan sumpit merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.
“Olahraga sumpit adalah keterampilan yang diwariskan dari leluhur kita. Melalui acara seperti ini, kita bisa terus melestarikannya dan mendorong generasi muda untuk ikut menjaga warisan budaya ini,” tutup Wakapolres.
Festival Warisan Budaya Sulawesi Tengah yang diadakan setiap tahun menjadi wadah penting bagi penggiat budaya tradisional dari seluruh wilayah di Sulawesi Tengah, sekaligus ajang untuk mempromosikan kekayaan kearifan lokal kepada masyarakat luas.*/Meili
Editor: Azwar Anas
Posting Komentar