MEDIA KAILI – Konflik antar warga di Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, kian memanas setelah seorang pemuda bernama Nabil (19) dari Desa Rarampadende meninggal dunia akibat bentrokan yang terjadi pada Rabu siang. Nabil sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Undata, Palu, namun nyawanya tidak tertolong. Insiden ini memperburuk situasi yang sebelumnya sudah memanas setelah dua warga Desa Pesaku, Ryan dan Andre, terluka akibat penyerangan.
Bentrokan bermula sekitar pukul 12.40 WITA, ketika Ryan dan Andre diserang oleh orang tak dikenal di Desa Rarampadende. Keduanya terkena anak panah saat melintas menuju Kota Palu. Ryan mengalami luka di kaki, sementara Andre terluka di pinggul. Keduanya segera dilarikan ke Puskesmas Marawola untuk mendapatkan perawatan medis.
Bentrokan ini diduga berkaitan dengan insiden sebelumnya pada Rabu dini hari, ketika seorang pemuda asal Desa Rarampadende mengantar pulang kekasihnya ke Desa Pesaku sekitar pukul 03.00 WITA. Saat dalam perjalanan pulang, pemuda tersebut mengalami luka yang hingga kini masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
Kasi Humas Polres Sigi, Iptu Nuim Hayat, mengonfirmasi bahwa Nabil, yang terlibat dalam bentrokan siang hari itu, mengalami luka parah dan meninggal dunia setelah mendapatkan penanganan di RS Undata.
"Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan, namun nyawanya tidak tertolong," ungkap Iptu Nuim.
Aparat keamanan dari TNI dan Polri telah dikerahkan untuk menjaga perbatasan antara Desa Rarampadende dan Desa Pesaku guna mencegah bentrokan susulan. Sementara itu, pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab bentrokan dan motif penyerangan yang menewaskan Nabil serta melukai Ryan dan Andre.
Saat ini, situasi di tempat kejadian dipantau ketat oleh aparat keamanan, sementara proses mediasi antara warga Desa Rarampadende dan Desa Pesaku terus dilakukan untuk meredakan ketegangan.*/Meili
Posting Komentar