AHMAD Ali. FOTO : AZWAR ANAS
MEDIA KAILI - Setiap individu dapat dengan mudah mengklaim bahwa mereka pantas menjadi pemimpin yang baik dan amanah. Namun, apa sebenarnya kriteria yang harus kita pertimbangkan saat memilih seorang pemimpin? Pemilihan kepala daerah (Pilkada) menjadi momen penting dalam demokrasi, di mana rakyat dapat berpartisipasi menentukan pilihan politiknya secara bebas. Pemilih memiliki tanggung jawab untuk memilih pemimpin yang mampu menjalankan amanah dengan hati nurani yang bersih, tanpa pengaruh yang merusak integritas demokrasi.
Ahmad Ali, salah satu calon Gubernur Sulawesi Tengah, menonjol dengan
kepribadiannya yang terbuka dan transparan. Ia tidak pernah menyembunyikan masa
lalunya, keluarganya, maupun siapa dirinya yang sebenarnya. Bagi Ahmad Ali,
kejujuran adalah hal utama karena ia menyadari bahwa masyarakat akan mencari
tahu tentang dirinya.
Dalam wawancara eksklusif bersama mediakaili.com di
Pesantren Insan Cita Indonesia (ICI), Ahmad Ali menjelaskan bahwa sifat amanah
bisa saja diperoleh setiap calon pemimpin. Namun, godaan kekuasaan sering kali
membuat mereka lupa akan amanah tersebut setelah terpilih. Banyak pemimpin yang
terpesona oleh kedudukan sehingga janji-janji mereka menjadi hampa.
Ahmad Ali juga menekankan pentingnya pemilih untuk mempertimbangkan dengan
matang siapa pemimpin yang ingin mereka pilih.
"Pemimpin sangat ditentukan oleh kondisi dan tempat di mana dia
berada," ujarnya. Ia menambahkan bahwa seorang pemimpin harus mengenal
wilayah yang akan dipimpinnya untuk dapat menjalankan pemerintahan dengan baik.
Selain itu, dalam memilih pemimpin, latar belakang calon, pendidikan, serta
keterampilan dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk diperhatikan.
Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mencintai dan dicintai oleh rakyat.
Menurut Ahmad Ali, seorang pemimpin harus memiliki rekam jejak baik di
masyarakat, bahkan sebelum terjun ke dunia politik. Jika seorang calon pemimpin
hanya muncul untuk mencari simpati ketika mendekati Pilkada, maka patut
dipertanyakan kesungguhan niatnya.
Keputusan Ahmad Ali untuk mencalonkan diri sebagai gubernur bukan didasari
oleh ambisi pribadi atau dorongan keluarga. Ia merasa inilah saat yang tepat
untuk membalas semua kebaikan masyarakat Sulawesi Tengah yang telah memberinya
dukungan hingga ia mencapai posisinya saat ini. “Saya sampai di level ini
karena masyarakat Sulawesi Tengah,” tegasnya.
Jika terpilih bersama Abdul Karim Aljufri, Ahmad Ali bertekad menjadi
gubernur dan wakil gubernur terbaik di Indonesia. Dengan slogan “Harapan
Baru Sulawesi Tengah,” pasangan Beramal membawa visi besar untuk
mewujudkan Sulawesi Tengah yang Sejahtera, Maju, dan Berkelanjutan. Beberapa
misi penting yang diusungnya meliputi transformasi sumber daya manusia,
reformasi birokrasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta pembangunan
infrastruktur yang merata dan berkeadilan.
Pasangan Beramal juga memiliki sepuluh agenda aksi yang mencakup berbagai
sektor, seperti pendidikan, kesehatan, seni dan budaya, reformasi birokrasi,
serta penguatan sektor pertanian, nelayan, dan pekerja. Melalui aksi ini,
mereka berkomitmen untuk membawa perubahan nyata dan berkelanjutan bagi
Sulawesi Tengah.
Ahmad Ali percaya bahwa setiap pemimpin akan meninggalkan cerita dalam
sejarah hidupnya, baik cerita kebaikan maupun keburukan. Ia memilih jalan
pengabdian melalui politik dengan keyakinan bahwa ia mampu melakukan yang
terbaik. Bersama Abdul Karim Aljufri, mereka bertekad memberikan pengabdian
terbaik serta kebanggaan bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
Pasangan Beramal bukan hanya janji, tetapi sebuah komitmen yang dilandasi
oleh cinta kepada masyarakat dan visi yang jelas untuk membangun masa depan
Sulawesi Tengah.
Penulis : Azwar Anas
Posting Komentar